Pemain Legenda Chelsea FC
1. John Terry, 1998-
Katakan apapun yang ingin Anda katakan mengenai sosok kapten Chelsea yang mungkin akan segera pergi ini – dan mungkin sebagian besar orang sudah melakukannya – tetapi Anda tidak bisa berdebat dengan rekornya.
Jika ini adalah kontes popularitas, kapten dan pemain tersukses The Blues ini mungkin tak akan masuk 10 besar, bahkan di mata suporter klub ini sendiri, tetapi hanya sedikit yang akan meragukan konsistensi dan kualitasnya dalam bertahan, kepemimpinannya yang menginspirasi dan, harus dikatakan, kemampuan distribusi bolanya yang diremehkan dan kemampuan mencetak golnya. Chelsea akan kehilangan dirinya ketika dia pergi.
2. Frank Lampard, 2001-14
Perekrutan senilai £11 juta dari West Ham, di mana karirnya dibayangi oleh tuduhan nepotisme dan ejekan tentang berat badannya, Lampard membuktikan kelas dan profesionalismenya lebih dari 13 musim yang sarat gelar di Stamford Bridge. Memiliki tingkat kecerdasan tinggi di dalam dan luar lapangan, Lampard adalah gambaran ideal dari seorang gelandang modern, tapi kemampuan mencetak golnya lah yang menonjol.
Dia dengan mudah mencetak gol hingga dua digit dalam 10 musim berturut-turut, mencetak 20 gol atau lebih di lima musim di antaranya, dan mematahkan rekor top skorer sepanjang masa klub milik Bobby Tambling di bulan Mei 2013.
3. Peter Osgood, 1964-74
Dari legenda amatir Vivian Woodward dan bintang-bintang era pra-perang dunia, Hughie Gallacher dan Tommy Lawton, hingga Kerry Dixon di era 80an, serta pemain terkini seperti Diego Costa, sejarah Chelsea dipenuhi oleh dereretan penyerang handal. Tapi tidak ada yang begitu ikonik seperti 'King of Stamford Bridge', yang patungnya berdiri di luar Tribun Barat.
Tinggi namun terampil, 'Ossie' memainkan peran kunci dalam dua gelar juara Chelsea; mencetak gol di setiap babak dalam perjalanan mengangkat Piala FA pada tahun 1970, dan mencetak gol dalam dua pertandingan final setahun kemudian saat The Blues memenangkan gelar Piala Winners Eropa4.
4. Didier Drogba, 2004-12, 2014-15
Memiliki statistik yang sangat mirip dalam aspek jumlah penampilan dan gol dengan Osgood (atas) dan Bentley (bawah), pemain Pantai Gading ini tak memiliki status kultus seperti nama pertama atau reputasi pemain santun seperti nama terakhir, tapi ia memenangkan lebih banyak trofi daripada kedua pemain tersebut jika dijumlahkan.
Datang relatif terlambat di usia 26 tahun, kombinasi kecepatan, kekuatan, dan kemampuan mencetak golnya membuat Drogba sulit disaingi selama di The Blues, dan ia memiliki bakat untuk mencetak gol di final ajang piala, termasuk penalti kemenangan dalam adu penalti Liga Champions 2012, sebuah momen terbaik Chelsea.
5. Roy Bentley, 1948-56
Bentley yang merupakan kelahiran Bristol baru pindah ke selatan dari Newcastle untuk menyembuhkan masalah paru-parunya, dan pada awalnya kesulitan untuk menggantikan peran Tommy Lawton di klub. Tapi setelah menemukan posisinya sebagai deep-lying striker, Bentley menjadi teladan dalam aspek konsistensi. Tendangannya yang kuat dan keahliannya dalam duel udara memungkinkan dia untuk selalu mencetak dua digit gol selama delapan musim beruntun.
Mencetak 21 gol pada musim 1954-55 - termasuk dua kali melawan rival utama The Blues saat itu, Wolves - ketika ia menjadi kapten Chelsea dalam meraih trofi pertama mereka, trofi liga.
6. Gianfranco Zola, 1996-2003
Jika Ruud Gullit adalah rekrutan paling penting Chelsea - karena itu menjadi awal bagi mereka untuk menjadi salah satu klub terbaik dunia - maka perekrutan pertama pria Belanda itu, saat menjadi pemain-manajer pada musim panas tahun 1996, adalah yang paling populer.
Zola meraih dua Piala FA, Piala Liga dan Piala Winners dengan The Blues, tapi lebih dari itu dia adalah kombinasi langka dari kejeniusan dan kesantunan, dicintai oleh suporter The Blues sendiri dan dikagumi oleh semua suporter klub lain.
7. Petr Cech, 2004-15
Butuh beberapa waktu sebelum Cech kembali ke performa terbaiknya setelah tabrakan dengan Stephen Hunt pada bulan Oktober 2006, yang membuat kiper Republik Ceska itu mengalami tulang tengkorak yang retak. Sebelum itu, ia begitu luar biasa saat Chelsea memenangkan gelar Premier League dua kali beruntun, di mana ia memecahkan beberapa rekor tidak kebobolan.
Salah satu yang terbaik di generasi baru penjaga gawang yang mampu melakukan berbagai cara penyelamatan, mampu mendominasi kotak penalti dan menggunakan kakinya, ia memenangkan dua gelar Premier League, semua trofi domestik, dan trofi juara Eropa sebelum bergabung dengan Arsenal di musim panas lalu – setelah mengalahkan rekor Peter Bonetti.
8. Jimmy Greaves, 1957-61
Lebih dikenal sebagai legenda Spurs dan timnas Inggris, saat berseragam Chelsea-lah Greaves paling produktif, di mana ia mencetak hampir satu gol di setiap pertandingan selama empat musim - total 132 gol untuk sebuah tim yang kesulitan di Divisi Utama - sebelum pindah ke AC Milan tak lama setelah ulang tahunnya yang ke-21.
Salah satu dari 'Anak Itik (Ted) Drakes’, yang sayangnya tak sesukses Busby Babes, Greaves memiliki kombinasi kecepatan dan kemampuan dribbling dengan penyelesaian mematikan - sosok fenomenal sejati.
9. Ron Harris, 1961-80
Saat Anda lebih dikenal dengan julukan 'Chopper',bukan mengherankan jika orang-orang mempertanyakan kemampuan sepak bola Anda, tetapi ia mampu membuang semua keraguan itu. Harris adalah seorang bek tengah dengan kemampuan luar biasa, dan ia bermain dalam 795 laga untuk The Blues, sebagian besar di divisi teratas sepak bola Inggris.
Setelah memenangkan Piala Liga pada tahun 1965, Harris memimpin Blues untuk meraih trofi juara Piala FA dan Piala Winners pada tahun 1970 dan '71.
10. Peter Sillett, 1953-62
Ashley Cole dan Steve Clarke pantas mendapatkan pujian tersendiri, tapi sebagai full-back Sillett lebih unggul. Digambarkan oleh Stanley Matthews sebagai bek terbaik yang pernah dihadapinya dan dinilai oleh Roy Bentley sebagai salah satu pengumpan terbaik yang pernah dilihatnya, Sillett juga memiliki kemampuan mencetak gol – ia hanya kalah dari John Terry dalam daftar bek produktif Chelsea.
Memenangkan gelar dengan The Blues pada tahun 1955 dan mungkin akan mencatatkan lebih dari tiga penampilan bersama timnas Inggris jika bukan karena pendekatannya yang santai saat bermain.
11. Ray Wilkins, 1973-76
Dikenang sebagai pemain yang menjadi kapten tim di usia yang baru menginjak 18 tahun, Wilkins adalah salah satu titik terang dalam kegelapan klub di akhir 70an, di mana ia membangun dirinya sebagai pemain reguler timnas Inggris meskipun dua kali terdegradasi bersama The Blues.
Memiliki umpan-umpan yang mulus dan – setidaknya pada awal-awal karirnya – ia mencetak beberapa gol yang luar biasa dan dia adalah salah satu pesepakbola yang paling diminati dalam deretan pemain muda dan klub-klub besar Inggris ketika ia bergabung dengan Manchester United dengan harga 800 ribu pound pada tahun 1979.
Sumber: https://www.fourfourtwo.com/id/features/11-pemain-terbaik-chelsea-sepanjang-masa?page=0%2C4
Komentar
Posting Komentar